AHLAN WA SAHLAN

Di laman resmi PR IPM SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul.

Find Out More Purchase Theme

Our Actifities

Notulensi Kegiatan

seputar proker dan ke-ipm-an

Read More

Artikel

Seputar artikel karya IPM Mujahidin.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Buletin #3 : Dilema Muslim Milenial

Buletin #3 : Dilema Muslim Milenial

          Jum'at, 09/07/2021—Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kader! Bagaimana kabarnya? Kabar iman? Semoga, Allah selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Pada hari yang InsyaAllah berkah ini, Buletin Al Qalam #3 hadir dengan membawa topik yang menjadi kegundahan para muslim milenial. Semoga, ilmu yang disampaikan dapat diambil manfaat untuk kita semua. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin. Berikut adalah link untuk mendownload buletin.

(link download buletin)

Dilema yang mungkin sering kita jumpai ataupun alami, tentang fenomena gaya hidup yang mengikuti trend-nya pada saat itu. Mungkin dari cara berpakaian, bahasa, pergaulan, hingga makanan. Lalu, bagaimana para muslim milenial menghadapi dilema tersebut? Mari kita renungkan Q.S. An-Nisa ayat 9.

— Kolaborasi bidang PIP dan KDI

Mental Health

Mental Health

                              Mental Health

          Kesehatan jiwa atau kesehatan mental (mental healt) adalah tingkatan kesejahteraan psikologis atau ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan jiwa sendiri terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara umum dikategorikan dalam kondisi sehat, gangguan kecemasan, stress dan depresi. 

          Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental.

          Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain: 
    - Depresi
    - Gangguan bipolar
    - Kecemasan
    - Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
    - Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
    - Dan psikosis.

          Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

          Beberapa contoh gejala gangguan mental adalah: 
- Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
- Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
- Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.
- Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
- Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur.
- Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA.
- Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.
- Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.

          Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan faktor biologis dan psikologis.

Faktor biologis atau yang sering disebut gangguan mental organik:
    - Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
    - Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
    - Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
    - Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
    - Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
    - Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
    - Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang, misalnya heroin dan kokain.
    - Kekurangan nutrisi.

Faktor psikologis :
- Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.
- Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
- Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
- Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
- Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.
- Pada situasi pandemi COVID-19, juga bisa menjadi faktor pemicu stres yang kemudian membuat orang lebih rentan mengalami gangguan mental. Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir tentang kesehatan, keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruh akibat pandemi.

          Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stress. Karena, ketika seseorang stress maka sistem imun dalam tubuh akan berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.

________________________________________________
Oleh : Septiajati Y (anggota ipmawati) 

Blog

47 Anggota
Periode 2020/2021
9 Bidang
Periode 2020/2021
4 Pembina
Periode 2020/2021

Tim kami

Wahyudi,S.Pd.I.,M.S.I
Kepala SMAM Al Mujahidin
Aji Firmandi, S.Pd
Pembina Utama
Sulthonah Luthfi A.
Ketua Umum
Bagus Aji Saputro
Sekretaris Umum
Saskya Physheta
Bendahara Umum

Contact

Kontak kami

Alamat sekretariat:

SMA Muhammadiyah Al Mujahidin. Jl. KH. Agus Salim, Gg. Bogenville, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul DIY 55813

Aktivasi:

Senin - Jum'at pukul 07.30 s/d 16.00 WIB

Email

ipm.mujahidinwn18@gmail.com